Jika kita membayangkan sosok hiu pasti hanyalah kengerian yang ada di benak kita, apalagi ketika kita sedang berada ditengah lautan. Julukan sang penguasa lautan memang pantas diberikan kepada hewan ini, jangankan melihat langsung sosoknya, hanya di televisipun sudah cukup membuat kaki kita gemetar contohnya saja film The Shallows yang mengisahkan terror hiu di perairan dangkal. Hewan besar sang penguasa lautan dengan taring yang tajam seakan siap melumat dan menelan mangsanya tanpa ampun. Hiu sendiri merupakan konsumen puncak dalam rantai makanan dan dapat dikatakan, bahwa tak ada makhluk di Laut yang dapat memangsa hiu sehingga ketakutan kita pada hiu memanglah wajar adanya.
Hiu seringkali dideskripsikan bagaikan mesin pembunuh di Lautan, makhluk ini bagaikan pembawa teror dengan kehadirannya. Tak jarang, banyak korban berjatuhan akibat serangan hiu, misalnya saja pada tahun 2016 yang lalu, telah dilaporkan di pantai Australia terjadi serangan hiu yang mengakibatkan kaki seorang peselancar putus. Pada 25 April 2016 juga telah dilaporkan bahwa terjadi serangan hiu di Bali yang menyebabkan korban mengalami luka serius.
Hiu seringkali dideskripsikan bagaikan mesin pembunuh di Lautan, makhluk ini bagaikan pembawa teror dengan kehadirannya. Tak jarang, banyak korban berjatuhan akibat serangan hiu, misalnya saja pada tahun 2016 yang lalu, telah dilaporkan di pantai Australia terjadi serangan hiu yang mengakibatkan kaki seorang peselancar putus. Pada 25 April 2016 juga telah dilaporkan bahwa terjadi serangan hiu di Bali yang menyebabkan korban mengalami luka serius.
![]() |
![]() |
Penangkapan Hiu
Sirip Hiu
Walaupun demikian, sebagai konsumen puncak dalam rantai makanan peranan hiu sangatlah penting secara ekologi yang dimana hiu merupakan agen pengontrol dalam keseimbangan ekosistem. Sebagai predator, hiu memangsa hewan laut yang tua, lemah dan sakit sehingga keberadaan hiu membantu menjaga kesehatan ekosistem lautan, termasuk ekosistem terumbu karang. Kesehatan lautan tidak diragukan lagi sangat bergantung pada keberadaan hiu. Berkurangnya jumlah hiu secara drastis mengakibatkan kemungkinan kolapsnya keanekaragaman hayati dan sumber daya ikan di lautan. Sebenarnya sangat jarang seekor hiu menyerang manusia, justru sebaliknya, manusialah yang menjadi predator utama hiu.
Sirip Hiu
Hiu seringkali ditangkap oleh manusia dan diambil siripnya karena dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit walaup belum terbukti kebenarannya. Sirip hiu ini sangat digemari di beberapa negara dan banyak konsumen rela merogoh koceh jutaan rupiah hanya untuk menyantap menu sirip hiu tersebut. Indonesia mendapat tempat teratas sebagai negara produsen hiu terbesar didunia yaitu 88,790 ton/tahun dari total tangkapan dunia 721,011 ton/tahun (KKP, 2014). Sehingga dapat dipastikan keberadaan sang penguasa lautan tersebut kini mulai punah.
Posting Komentar