Wabah Corona (COVID-19) dan Kemunculan Hantu Laut

Beberapa waktu lalu dunia mulai dihebohkan dengan kemunculan virus Corona (COVID-19) yang pertama kali terjadi di Tiongkok pada Desember 2019 dan kemudian menyebar ke seluruh dunia. Penyebaran virus tersebut sangatlah cepat dan dapat berpindah tempat hanya dengan melalui percikan air liur ketika bersin serta dapat berpindah tempat hanya melalui sentuhan fisik.

Akibat hal tersebut dan ditambah lagi sulitnya mendeteksi gejala awal pada penderita sehingga penyebaran virus tersebut terus mengalami peningkatan. Dilansir dari Liputan6 (24 April 2020), jumlah pasien positif covid-19 terus mengalami peningkatan dan hingga saat ini mencapai 8.607 orang. Sedangkan untuk jumlah pasien yang meninggal akibat covid-19 juga meningkat menjadi 720 orang.

Kemunculan wabah Corona (COVID-19) memberikan kerugian di berbagai sektor, sehingga pemerintah mengambil beberapa langkah strategis untuk mencegah penyebaran virus Corona.

Beragam cara dilakukan pemerintah guna menangkal dan menahan laju penyebaran virus ‘mematikan’ tersebut. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan melakukan rapid test (tes cepat) di beberapa lokasi keramaian.

Selain pemeriksaan, saat ini juga pemerintah mengambil kebijakan pembatasan sosial (sosial distancing) baik secara nasional maupun lingkup daerah dengan pemerintah pusat memberikan izin kepada pemerintah daerah untuk melakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Selain itu, untuk mengantisipasi penyebaran virus corona ke daerah, pemerintah juga melakukan pelarangan mudik terkhusus di daerah PSBB, zona merah dan aglomerasinya melalui Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Mudik Idul Fitri Tahun 1441 Hijriah dalam Rangka Pencegahan Penyebaran COVID-19.
Ancaman COVID-19 yang semakin masif mengakibatkan kerugian dan kepanikan dimana-mana. Ditambah lagi aktifitas sosial mulai digantikan dengan aktifitas yang dilakukan secara daring. Sehingga peluang terjadinya penyebaran berita hoax juga semakin menjadi-jadi dan sulit untuk dikontrol.

Di media sosial misalnya, baru-baru ini beredar video bayi yang menyuruh masyarakat untuk memakan telur sebelum jam 12 malam untuk mencegah COVID-19. Tidak lama setelah kemunculan video tersebut, pesan WhatsApp tentang anjuran berenang di Laut juga sempat menjadi viral. 

Hantu Laut sebagai salah satu platform pendidikan yang berdiri sejak tahun 2010 turut andil membantu pemerintah dalam memberikan informasi dan edukasi terhadap masyarakat khususnya dalam lingkup perikanan dan kelautan.

Hantu Laut menyajikan berbagai informasi baik tentang informasi budidaya ikan, pengembangan teknologi perikanan, informasi seputar dunia laut hingga informasi kesehatan yang berhubungan dengan hewan laut.

Memberikan informasi positif dan edukatif dilakukan sebagai salah satu bentuk kepedulian kami dalam melawan berita Hoax yang marak beredar dewasa ini. Maka dari itu, Hantu Laut sejak berdirinya menerima segala macam bentuk kritik maupun dukungan masyarakat sehingga Hantu Laut dapat lebih berkembang lagi kedepannya.

0/Post a Comment/Comments

Lebih baru Lebih lama