Kelinci Laut, Hewan Mungil yang Bisa Menangkal Bakteri dan Kanker

Jika mendengar nama kelinci laut mungkin sebagian besar dari sahabat Hantu Laut, masih asing dan belum terlalu mengenalnya. kelinci laut seperti halnya kuda laut memiliki bentuk yang sangat mungil, namun dibalik tubuhnya yang mungil mereka sama-sama memiliki manfaat yang sangat besar. 

Kelinci laut atau yang sering disebut Nudibranchia memiliki bentuk tubuh yang lunak dan tidak memiliki cangkang ataupun operculum. Nama Nudibranchia sendiri berasal dari gabungan kata nudus (bahasa latin) yang berarti telanjang, dan kata brankhia (bahasa Yunani) yang berarti insang. Sesuai dengan namanya, kelinci laut memiliki insang yang dapat dilihat dengan kasat mata karena tidak tersembunyi di dalam tubuh.
Kelinci laut dapat ditemukan pada berbagai kedalaman laut. Namun, lebih dominan hidup di laut dangkal dengan suhu yang hangat. kelinci laut menyukai alga hijau Cladophora, lamun Cymodocea rotundata serta jenis alga coklat Sargassum cristaefolium. Seperti halnya kelinci yang hidup di darat, kelinci laut juga memiliki dua tentakel panjang di kepala yang menyerupai kuping pada kelinci darat. Namun yang membedakan yaitu  kelinci laut tidak melompat-lompat seperti kelinci darat dan tubuhnya pun lebih mirip dengan siput yang tidak bercangkang.

Karena tidak memiliki cangkang yang melindungi dirinya, kelinci laut bertahan hidup dengan menyemburkan tinta dari tubuhnya ketika ada hewan lain yang mengancam seperti halnya gurita dan cumi-cumi. Akibatnya, penglihatan predator tersebut buram dan kelinci laut bisa langsung melarikan diri ke tempat yang lebih aman.

Beberapa spesies dari kelinci laut dapat mengeluarkan tinta yang beracun namun ajaibnya cairan tersebut tidak menyebabkan kematian pada manusia dan bahkan dapat menjadi zat yang menguntungkan. Isolasi dari tubuh dan kulit kelinci laut (Dolabella auricularia) diperoleh senyawa yang berasal dari protein yaitu dolabelanin B2 yang memiliki aktivitas antibakteri (Iijima et al. 2003). Sedangkan tinta kelinci laut dapat menghambat aktivitas bakteri Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus auresus (Abirami et al. 2011). Kelinci laut juga memiliki satu komponen aktif yang terdiri dari dolastin 10 yang bermanfaat dalam pembentukan sitotoksin sebagai antikanker (Aneiros dan Garateix 2004).

Kelinci laut memiliki kandungan gizi yang sangat tinggi antara lain 9 asam amino esensial dan 6 asam amino non esensial. Asam amino esensial yang tertinggi adalah arginin, sedangkan asam amino non esensial yang tertinggi adalah glisin. Asam lemak yang tertinggi untuk SAFA adalah palmitat, untuk MUFA yang tertinggi adalah oleat dan asam lemak yang tertinggi untuk PUFA adalah linoleat. Selain itu, kelinci laut juga memiliki kandungan kalsium yang sangat tinggi dan dapat digunakan untuk mencegah penyakit osteoporosis (Manullang et al. 2016).

Selain Kelinci Laut yang Bisa Menangkal Bakteri dan Kanker, beberapa hewan laut juga bisa menangkal virus. Salah satunya yaitu bintang laut merah yang kemungkinan bisa menangkal virus Corona (COVID-19).

0/Post a Comment/Comments

Lebih baru Lebih lama