Ikan Napoleon, Makanan Raja yang Mulai Punah

Pernah kah sahabat melihat ikan napoleon? Ikan yang bernama seperti nama raja Italia (Napoleon Bonaparte) yang juga pernah memegang kekaisaran perancis ini juga memiliki fakta yang mengejutkan dibalik keunikan namanya. Ikan ini memiliki nama lain yaitu Maming, Langkoe, Somay, wrasse, dan  maori wrasse humphead wrasse.

Ada hal yang menarik dibalik penamaannya, ikan ini disebut orang Australia dengan nama Hump Head Maori Wrasse, dikarenakan terdapat guratan-guratan pada bagian wajahnya yang menyerupai hiasan muka orang Maori. Guratan-guratan tersebut berwarna krem (kuning susu) yang saling tumpang tindih pada bagian hidung dan pipi, kemudian meluas ke atas badan dan seberang ujung sirip dada.

Secara taxonomi, ikan ini masuk kedalam keluarga Labridae dan memiliki nama latin yaitu Cheilinus undulatus. Sebagai ciri khas yang membedakannya dengan genus lainnya, ikan ini memiliki sepasang garis hitam di setiap matanya, memanjang ke arah belakang dan terlihat di semua fase kehidupannya.
Foto Napoleon Bonaparte dan Ikan Napoleon
Ikan yang memiliki bentuk kepala dan wajah yang unik ini merupakan spesies yang cukup langka, karena ternyata hanya beberapa ekor saja yang dapat kita temukan di perairan Nusantara. Ikan ini juga telah masuk kedalam daftar appendik II Convention on International Trade in Endangered Species (CITES) yang dimana spesies ini sudah mulai terancam dan perlu untuk dilindungi.

Bukan hal yang berlebihan jika kita menyebut Ikan Napoleon sebagai makanan sang raja karena selain namanya yang mirip dengan nama raja, ikan ini juga merupakan ikan yang paling digemari di pasar dunia dan dihidangkan pada hari spesial saja.

Di Kepulauan Cook misalnya, hidangan ikan Napoleon disajikan sebagai makanan keluarga kerajaan, di Fiji hanya kalangan tertentu saja yang bisa menyantap ikan ini, dan di Palau, ikan ini hanya disajikan apabila ada perayaan besar maupun upacara. Ikan Napoleon sangat dipuja oleh para pecinta kuliner dunia karena merupakan makanan elit bagi kaum bangsawan. 

Akibat dari hal tersebut sehingga ikan Napoleon memiliki nilai jual yang fantastis dan menjadi incaran masyarakat. Penangkapan ikan Napoleon pun di beberapa negara sering dilakukan secara berlebihan dan berdampak langsung terhadap penurunan populasinya di alam.

Ikan Napoleon tersebar di daerah terumbu karang dan hidup di sepanjang daerah IndoPasifik. Pada fase awal kehidupannya, ikan ini menyukai habitat padang lamun, rumput laut, terumbu karang (dari jenis Acropora; Daerah pasir di terumbu karang) sedangkan untuk ikan Napolen dewasa umumnya mendiami daerah terumbu karang yang lebih dalam, curam, sampai kedalaman 100 m.
Beberapa Jenis Ikan Napoleon
Seperti halnya ikan demersal (ikan dasar) pada umumnya, ikan ini hanya memijah sekali dalam setahun dan berumur lebih panjang yaitu dapat hidup hingga berumur 30 tahun.

Beberapa penelitian melaporkan bahwa kepadatan ikan ini tidak pernah tinggi yaitu pada kondii terumbu karang bagus saja, hanya ditemukan 2-27 ekor dalam 10.000m2 dan pada karang rusak, ikan ini jarang dan bahkan tidak pernah ditemukan. Karena stok yang ada di alam hanya sedikit dan jumlah penangkapan yang tinggi, wajar jika spesies ini mulai punah apalagi ditambah kerusakan terumbu karang yang menjadi-jadi akibat penangkapan yang tidak ramah lingkungan.

Ikan Napoleon sudah menjadi spesies yang dilindungi sehingga kita wajib untuk melindunginya. Untuk melindungi spesies ini bisa dimulai dengan menjaga habitatnya yaitu terumbu karang, melakukan pengawasan terhadap penangkapan liar ikan Napoleon, melakukan sosialisasi kepada masyarakat khususnya keluarga, dan melaporkan kepada pihak berwajib apabila ditemukan praktek penangkapan liar ikan tersebut yang tidak sesuai dengan aturan pemerintah. 

0/Post a Comment/Comments

Lebih baru Lebih lama