Pacu, Ikan Predator Pemangsa Testis Manusia

Ikan pacu, tergolong ikan predator air tawar yang berkerabat dekat dengan ikan Piranha dan sama-sama dari keluarga Characidea. Dilansir dari NGI, saat ikan pacu masih muda, mereka hidup bersama kawanan piranha di alam bebas untuk mendapatkan perlindungan dari predator. Sehingga tak heran jika mereka memiliki warna yang sama dengan piranha. Kedua ikan tersebut merupakan spesies yang banyak ditemui di perairan Amerika Selatan khususnya di Perairan Amazon.
Ikan Pacu denga Gigi Mirip Gigi Manusia

Berdasarkan cara makan, ikan pacu tergolong ikan omnivora dengan kecenderungan vegetatif atau pemakan tumbuhan sedangkan piranha merupakan ikan karnivora sejati. Perbedaan lain yang bisa dilihat yaitu bentuk giginya, yaitu bentuk gigi ikan pacu menyerupai gigi manusia dengan bentuk agak persegi dan berbeda dengan bentuk gigi piranha yang cenderung lancip dan tajam. Ikan pacu dapat hidup sampai panjang 90cm dan berat hingga 25 kilogram.

Bentuk dan struktur gigi dari ikan pacu memudahkan mereka untuk menggigit kacang-kacangan yang jatuh di air maupun tumbuhan. Namun terkadang, ikan tersebut juga bisa melahap ikan-ikan kecil yang ada diperairan. Setelah memasuki ukuran dewasa, ikan pacu tersebut memisahkan diri dengan kelompok piranha dan hidup sendiri.

Selain memangsa ikan-ikan kecil, ikan pacu juga telah dilaporkan memangsa testis manusia sekitar tahun 2013 silam seperti halnya ikan Candiru yang memangsa penis manusia. Baru-baru ini di media sosial Facebook juga telah dihebohkan dengan kemunculan ikan yang diduga ikan pacu yang menggigit jari manusia hingga putus. Berita tersebut telah di share oleh seorang pengguna facebook asal Malaysia bernama Ady Izmayadi. Sejak artikel ini dibuat, status tersebut telah memunculkan 238 komentar, 990 like dan telah dibagikan sebanyak 6 ribu kali. Walaupun demikian, berita tersebut masih belum diketahui kebenarannya.
Laporan Dugaan Penyerangan Ikan Pacu

Ikan pacu pertama kali ditemukan di perairan Eropa pada Agustus. Kemunculan ikan itu lantas membuat para ahli menyuruh warga untuk waspada ketika berenang di saluran Oresund antara Denmark dan Swedia. Selain itu, mereka juga telah dilaporkan muncul di Sungai Seine Paris. Meski petugas masih kebingungan dengan hasil tangkapan, warga khawatir dengan ikan yang memiliki gigi mirip manusia tersebut.

Para peneliti menyatakan bahwa peringatan tersebut tidak perlu dianggap serius. Walaupun memiliki gigi yang berbahaya, ikan pacu sangat sulit untuk ditemukan diperairan dan mereka cenderung takut dengan manusia (NGI).

Henrik Carl seorang ahli ikan, mengatakan bahwa ikan pacu tidak berbahaya bagi manusia, namun mereka memiliki gigitan yang serius. Ada insiden di negara lain seperti Papua Nugini dimana beberapa laki-laki digigit pada bagian testisnya. Mereka menggigit karena lapar ujarnya (the Independent). Walaupun tampak berbahaya, beberapa jenis ikan pacu juga sangat digemari oleh masyarakat pecinta ikan hias.

Ikan pacu yang masih kecil dapat hidup dalam akuarium berkapasitas 1135 liter air. Namun saat mencapai ukuran dewasa, mereka mesti beralih ke akuarium berukuran 2460 liter atau lebih. Karena cenderung agresif dan dapat memecahkan kaca, maka kaca akuariumnya harus tebal dan berkualitas tinggi. Pasalnya, jika mereka merasa takut, maka bisa berpotensi memecahkan kaca.

Beberapa toko ikan hias di Indonesia, menjual anakan ikan pacu albino dengan panjang 10 sampai 20cm, seharga Rp 100.000 perekor. Semakin besar, harganya bisa semakin mahal dengan ikuran bisa mencapai bantal besar (Harianmerapi).

0/Post a Comment/Comments

Lebih baru Lebih lama