Agro-Maritim 4.0 : Masa Depan Pertanian dan Kelautan Nasional di Era Industri 4.0

Dewasa ini ini kita telah memasuki era Industri 4.0 yang ditandai dengan alih teknologi digital sebagai basis dalam menyokong kehidupan umat manusia. 
 
Segala aktifias menjadi tanpa batas (borderless) dan dunia terasa disatukan oleh internet dan teknologi digital yang terus bekembang secara pesat (Baca: Homo Deus: Evolusi Manusia Menjadi Tuhan?) . 
 
Denominasi "4.0" merupakan singkatan dari revolusi industri keempat atau berkaitan dengan perkembangan teknologi canggih, seperti Internet of Things, smart manufacturing, teknologi cloud, dan kecerdasan buatan yang membantu dan bahkan menggantikan aktifitas kerja umat manusia. 

Revolusi industri 4.0 menjadi sebuah peluang sekaligus tantangan besar dalam kontestasi persaingan industri-industri kelas dunia. 
 
Tidak hanya industri teknologi saja namun hal ini juga berdampak terhadap industri lainnya seperti industri pertanian, perikanan, militer, kesehatan dan lain sebagainya (Baca: Pengembangan Industri Akuakultur 4.0). 
 
Indonesia sebagai negara berkembang yang memiliki potensi sumberdaya alam di darat dan di laut  yang tinggi sangat berpeluang besar dalam menjawab tantangan tersebut. Maka dari itu, IPB University menggagas konsep Agro-Maritim 4.0 sebagai suatu konsep masa depan industri pertanian dan kelautan nasional.
Industri Perkapalan (Sumber: the New Economy)

Agro-Maritim 4.0 merupakan suatu terobosan baru dari Institut Pertanian Bogor (IPB) University dalam menghadapi era Industri 4.0.

Konsep Agro-Maritim 4.0 bermula dari Seminar Nasional Agro-Maritim 4.0 yang diselenggarakan oleh IPB University dan BAPPENAS. Seminar tersebut mengangkat tema yaitu "Menyongsong visi Indonesia 2045" pada tanggal 4 Oktober 2018 di IPB International Convention Center (ICC) Bogor. 

Seminar Agro-Maritim 4.0 tersebut menghadirkan beberapa pemateri dari Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang PS Brodjonegoro hingga akademisi dan praktisi nasional lainnya.

Menurut Kepala Bappenas, konteks Agro-Maritim 4.0 harus terfokus pada aspek produktivitas dan kesejahteraan petani. Teknologi 4.0 tidak hanya berfokus pada kalangan masyarakat elit saja namun juga harus bisa menyejahterakan seluruh lapisan elemen masyarakat terkhusus petani. 

Selain itu, pemanfaatan teknologi digital dan internet juga diharapkan dapat meningkatkan minat generasi milenial dalam menggeluti bidang Pertanian. 

Maka dari itu kedepan, Indonesia harus memiliki visi pembangunan sesuai dengan kondisi bangsa saat ini yang berbasis agro-maritim (Baca: Industri Akuakultur Masa Depan). 

Pengenalan dan penguatan paradigma baru perlu dilakukan, dengan bertujuan untuk menyatukan kekuatan Pertanian dan Kelautan dalam kerangka agro-maritim untuk pembangunan nasional kedepan. Hal ini juga harus dioptimalkan dengan pemanfaatan teknologi 4.0 secara tepat sasaran.

Rektor IPB University, Arif Satria mengemukakan bahwa Konsep Agro-Maritim 4.0 merupakan salah satu kontribusi IPB untuk Indonesia. Sehingga Agro-Maritim 4.0 tersebut berfokus pada pembangunan Desa dalam mengembangkan SDM unggul menjadi Agripreneur. 

Agro-Maritim 4.0 memiliki 4 pilar tujuan yaitu kemandirian, berkedaulatan, kesejahteraan, dan keberlanjutan. Sedangkan pendekatan Agro-Maritim 4.0 melalui karakteristik sumberdaya alam, transdisiplin, dan integrasi (IPB Web).

Para pembahas ahli seperti Ir. Najikh dari kalangan pengusaha perikanan juga menambahkan bahwa Indonesia dewasa ini harus menciptakan inovasi model bisnis yang bisa diterapkan di lapangan. Karena hingga saat ini masih banyak industri yang hanya terpusat pada satu titik lokasi saja. Sehingga jejaring yang ada perlu diperluas.

Prof. Rokhim Dahuri, Guru Besar IPB dan sekaligus Mantan Mentri KKP juga menjelaskan bahwa terdapat tiga pokok permasalahan dewasa ini yaitu menyelesaian masalah, integrasi, dan pemanfaatan potensi. 

Selain itu, terdapat juga 2 Indikator masalah nasional yaitu persoalan kesejahteraan masyarakat, dan kemiskinan. Permasalahan tersebut jika tidak dapat diselesaikan maka akan berdampak pada ekonomi nasional yang semakin terpuruk.

Pemerintah perlu mendukung konsep Agro-Maritim melalui kebijakan-kebijakan yang dirancang dengan Smart Govermance

Pada era Industri 4.0 smart govermance akan semakin berkembang. Kebijakan ekonomi perlu dibuat untuk mendukung Agro-Maritim 4.0 yaitu reformasi struktural; skala usaha; kebijakan tata ruang yang konsekuens; optimasi jumlah tenaga kerja on-farm; dan penciptaan nilai tambah per tenaga kerja.

0/Post a Comment/Comments

Lebih baru Lebih lama