Ikan Napoleon yang Hilang, Kini Kembali Pulang ke Laut Sumbar

Ikan napoleon merupakan salah satu jenis ikan yang terancam punah seperti halnya penyu laut. Akibat banyaknya penangkapan dan perubahan lingkungan. 

Ikan yang bernama latin Cheilinus undulatus ini telah masuk dalam daftar CITES (Convention on International Trade in Endangered Species) appendix II yang dimana spesies ikan tersebut sudah mulai terancam dan perlu untuk dilindungi (Baca: Ikan Napoleon, Makanan Raja yang Mulai Punah). 

Harganya yang fantastis yaitu mencapai USD 100/kg atau setara dengan Rp. 1,4 juta (kurs Rp. 14.000 per USD) menjadi alasan kuat bagi penurunan spesies tersebut di alam. IUCN melaporkan bahwa jumlah individu dewasa dari spesies tersebut terus mengalami penurunan. 

Ikan yang masuk dalam keluarga Labridae ini disebut tersebar di sejumlah kawasan mulai dari laut Australia, Jepang, Papua Nugini, Indonesia dan beberapa negara lainnya.

Ikan Napoleon hidup di daerah terumbu karang dan banyak tersebar di perairan Indo-Pasifik. Pada fase awal kehidupannya, ikan ini hidup di ekosistem padang lamun, rumput laut, terumbu karang (dari jenis Acropora) sedangkan untuk ikan dewasa banyak mendiami daerah terumbu karang yang lebih dalam, curam, sampai kedalaman 100 m (Baca: Fakta Menarik Mengenai Karang yang Perlu Kamu Ketahui).

Kepadatan ikan Napoleon di alam tidak pernah berlimpah. Pada kondisi terumbu karang yang bagus, hanya ditemukan 2-27 individu saja per 10.000 meter kubik. Sedangkan pada kondisi karang rusak, ikan napoleon jarang dan bahkan tidak pernah ditemukan. 

Akibat dari hal tersebut, Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan aturan untuk melindungi ikan napoleon, melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 37/Kepmen-KP/2013 tentang Penetapan Status Perlindungan Ikan Napoleon (Cheilinus undulatus). 

Dalam Kepmen tersebut, mengatur tentang perlindungan terbatas untuk ukuran tertentu, yaitu berukuran 100 sampai 1.000 gram dan yang lebih dari 3.000 gram (Baca: Melindungi Laut dengan Kearifan Lokal Berbasis Konservasi).

Walaupun demikian, ikan yang terancam langka ini telah berhasil dibudidayakan oleh pembudidaya di daerah Kabupaten Anambas dan Natuna (Baca: Ikan Napoleon yang Langka Kini Bisa Dibudidayakan di Indonesia). 

Ikan napoleon telah menghilang sejak tahun 1994 di perairan Sumbar dengan tidak ditemukannya satu individu pun di perairan tersebut.

26 tahun semenjak menghilang, akhirnya ikan langka ini muncul kembali. Hal ini bermula dari hasil monitoring tim pengelola kawasan konservasi Perairan Nasional (LKKPN) yang menemukan spesies ikan tersebut di perairan Pieh. 

Hasil monitoring pada 14 titik lokasi di taman wisata perairan Pieh, Sumbar, ditemukan individu ikan napoleon pada 2 titik lokasi. Menurut Kepala Loka Kawasan Konservasi Perairan Nasional (LKKPN) Pekanbaru, Fajar Kurniawan bahwa dulunya ikan napoleon terakhir ditemukan sekitar tahun 1994-1995.

Kemunculan ikan napoleon diduga akibat membaiknya kondisi terumbu karang pada wilayah tersebut dengan dilakukannya pengolahan dan konservasi terumbu karang. Kondisi terumbu karang yang membaik sehingga ikan tersebut kembali dan bisa hidup dengan baik.

0/Post a Comment/Comments

Lebih baru Lebih lama