Teripang, Hewan Unik yang Bisa Menangkal Kanker

Sudah menjadi rahasia umum, kalau laut menyimpan banyak misteri yang sampai saat ini masih belum terpecahkan. Dari keberadaan gurita hantu, penampakan hantu laut hingga biota laut yang potensial bagi umat manusia. Beberapa biota laut telah diselidiki memiliki kandungan yang baik bagi kesehatan. Misalnya saja bintang laut merah yang mampu menangkal virus dan kelinci laut yang memiliki kandungan anti bakteri dan anti kanker seperti yang telah kami ulas dalam artikel sebelumnya. Tidak hanya kedua biota laut tersebut, ternyata teripang atau timun laut memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, salah satunya yaitu sebagai anti kanker.

Teripang merupakan salah satu organisme invertebrata yang berekonomis tinggi dan menjadi salah satu komoditas andalan sektor perikanan. Teripang atau timun laut (holothurians) masuk kedalam kelompok hewan invertebrata laut yaitu organisme tidak bertulang belakang, dari kelas Holothuroidea (Filum Echinodermata), dan digolongkan di dalam enam bangsa (ordo) yaitu Dendrochirotida, Aspidochirotida, Dactylochirotida, Apodida, Molpadida, dan Elasipoda. Tidak kurang dari 1200 jenis teripang tersebar di perairan dangkal tropis, namun hanya sekitar 15-20 jenis yang telah berhasil dikomersialkan. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang teripang, sahabat bisa membacanya di artikel Hantu Laut sebelumnya yang berjudul "Mengenal Teripang Si Timun Laut".


Dalam artikel Hantu Laut sebelumnya yang berjudul "Manfaat Teripang (Timun Laut) Bagi Kesehatan" telah mengulas beberapa manfaat teripang atau timun laut bagi kesehatan manusia antara lain sebagai anti tumor, bahan anti bakteri hingga sebagai bahan anti kanker. Namun dalam artikel kali ini akan mengulas lebih jauh manfaat teripang sebagai bahan anti kanker.

Penelitian teripang sebagai bahan anti kanker telah dilakukan oleh beberapa institusi baik di luar maupun di dalam negeri. Di Indonesia, LIPI telah melakukan penelitian pada teripang yang menemukan zat anti kanker di dalamnya. Dilansir dari Website LIPI, spons laut dapat digunakan sebagai bahan antikanker untuk kanker leukimia, sedangkan teripang dapat digunakan sebagai bahan antikanker untuk kanker payudara dan kanker ovarium.
Teripang Jenis Cucumaria frondosa
Ekstrak dari teripang laut telah diselidiki memiliki sifat anti kanker.  Frondoside A adalah glikosida alami yang diekstrak dari teripang jenis Cucumaria frondosa, yang telah digunakan sebagai obat tradisional, dan ekstrak tersebut ditemukan memiliki potensi anti-tumor dan anti kanker.

Fatma Hussain Sajwani dari Department of Physiology, UAE University telah menyelidiki kandungan frondoside A pada teripang sebagai bahan anti kanker. Frondoside A, merupakan glikosida mono-sulfat triterpenoid dari C. frondosa yang telah menarik perhatian para peneliti untuk efek antikankernya yang nyata. Sebagai agen anti-proliferasi, ia menghambat pertumbuhan kanker dalam sel seperti kanker pankreas, payudara, paru-paru, usus besar dan prostat.  Zat tersebut dapat menginduksi kematian sel kanker terutama oleh apoptosis.

Frondoside A sebagai zat alami, tidak memiliki efek samping yang membuatnya lebih aman untuk dikonsumsi.  Efek antikankernya tidak spesifik untuk jaringan, dan ini membuatnya menjadi pengobatan potensial untuk banyak jenis penyakit ganas dan terapi kanker di masa depan.

Selain jenis teripang tersebut, ekstrak teripang Holothuria atra juga memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan sel kanker terutama pada   sel kanker payudara (T47D). Kemampuan penghambatan tersebut   melalui mekanisme apoptosis yang dibuktikan melalui pengujian flowcytometry dan analisis double staining. Induksi apoptosis menjadi suatu hal yang menjanjikan dalam pengobatan kanker.

0/Post a Comment/Comments

Lebih baru Lebih lama