Wisata Akuakultur di Pantai Carita Banten

Beberapa hari yang lalu tepatnya Senin 12 April 2021 kami melakukan kunjungan lapangan di Pandeglang Banten. Perjalanan tersebut ditempuh sekitar 2 Jam 46 Menit dari Jakarta melalui Jalan Tol.

Hiruk pikuk dan kejenuhan saat perjalanan langsung terobati ketika kami memasuki wilayah Pandeglang Banten. Sepanjang perjalanan terdapat pantai-pantai Indah yang seakan memanggil kami untuk mengunjunginya.

Wisata Akuakultur di Pantai Carita Banten
Menikmati Sunset di Tambak Udang Banten

Penorama Pantai yang asri, sepintas mengingatkan saya ketika berkunjung di Pantai Senggigi Lombok sekitar 3 tahun silam (Baca: Keindahan Alam Pantai Senggigi Lombok).

Setelah bingung dan pusing berkeliling, akhirnya kami memutuskan untuk singgah dan makan siang di salah satu restoran yang berlokasi di Pantai Carita. Pantai Carita sendiri merupakan salah satu objek wisata yang cukup terkenal di Indonesia, selain Pantai Tanjung Lesung, Pantai Anyer dan Pantai Karang Bolong.

Pantai ini menjadi salah satu objek wisata andalan Kabupaten Pandeglang dan telah ditetapkan sebagai Taman Wisata Alam melalui SK Menteri Pertanian No.440/kpts/UM/1978 pada 15 Juli 1978 (Wikipedia).

Sepanjang Pantai, terdapat beberapa restoran (rumah makan) yang menawarkan berbagai aneka masakan laut seperti Ikan, Cumi, Kepiting, Udang dan lain sebagainya (Baca: Mengenal Rajungan Hewan Kecil Bernilai Jual Tinggi). 

Restoran yang kami kunjungi pun sama, namun ada yang unik dari restoran tersebut. Restoran ini memiliki beberapa kolam budidaya udang Vaname yang dijadikan sebagai menu andalan restoran mereka. Tidak hanya Vaname saja, namun mereka juga mulai mengembangkan budidaya lobster (Baca: Mengenal Lebih Jauh Lobster Organisme Akuatik Bernilai Ekonomis Tinggi).

Wisata Akuakultur di Pantai Carita Banten
Kolam Bundar Akuakultur Vaname

Kolam budidaya udang yang mereka miliki berbentuk bulat dengan diameter sekitar 3 meter. Berbahan terpal dengan ketinggian air sekitar 70 cm. Pada masing-masing kolam terdapat beberapa selang aerasi sebagai penyuplai oksigen untuk udang yang mereka budidayakan (Baca: Rekayasa Budidaya Intensif System Indoor dengan Ras).

Pakan yang mereka berikan pun cukup beragam, dari ikan rucah, pakan premium hingga pakan fungsional demi mendukung pertumbuhan dan kesehatan udang Vaname yang mereka budidayakan (Baca: Pakan Fungsional (Functional Feed) dalam Akuakultur). 

Proses budidaya yang mereka lakukan, memakan waktu per siklusnya sekitar 3 sampai 4 bulan hingga mencapai ukuran konsumsi yaitu size 60 sampai 80 dengan harga perkilonya yaitu Rp. 100.000 hingga Rp. 250.000, tergantung ukuran (size).

Para konsumenpun beragaram, mulai dari masyarakat lokal hingga masyarakat luar daerah sering membeli udang segar mereka. Namun yang terpenting, mereka selalu memiliki stok untuk restoran mereka.

Menu Vaname di restoran tersebutpun cukup beragam, mulai dari udang bakar hingga udang goreng dengan dilengkapi berbagai bumbu dan saus andalan untuk menggugah selera konsumen. Sehingga tak heran banyak wisatawan yang rela merogoh koceh demi mampir menyantap udang segar di restoran tersebut.

Tidak hanya ditawari dengan berbagai macam menu makanan laut yang nikmat, para wisatawan pun dapat menikmati panorama alam Pantai Carita yang sangat asri sambil menyantap hidangan mereka. Mereka bisa makan di restoran maupun di gazebo yang telah di sediakan.  

Wisata Akuakultur di Pantai Carita Banten
Panorama Alam Pantai Carita

Setela berwisata akuakultur di kolam budidaya tersebut, akhirnya hidangan kami pun telah tersedia di atas meja. Nasi goreng udang dan udang bakar saus tiram menjadi bukti kalau kami mencintai produk perikanan akuakultur. Setelah makan dan membayar, kami pun langsung melanjutkan perjalanan lagi di beberapa tambak di Banten.

Pantai Carita memang Indah, tidak hanya menawarkan panorama alam yang menawan, namun juga memberikan kami edukasi dari wisata akuakultur dan wisata kuliner yang lezat. Semoga nanti kami bisa berkunjung lagi di Pantai tersebut.

0/Post a Comment/Comments

Lebih baru Lebih lama